INTELEKTUALISASI ROMANSA DI ERA GLOBALISAS



Intelektualitas merupakan sebuah kata penting untuk menggambarkan struktur kemampuan manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang unik. David Wechsler mendefinisikan intelektualitas sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan secara efektif. Lebih lanjut, Adrew Crider menyatakan bahwa intelektualitas itu bagaikan listrik, mudah diukur tapi mustahil untuk didefinisikan. Sebagai satu-satunya makhluk hidup yang diberikan keistimewaan berupa akal, manusia diharapkan mampu merespon tantangan dari lingkungan yang berkembang secara rasional.
Tantangan globalisasi yang terjadi dewasa ini menjadikan intelektualitas sebagai barang berharga yang sangat penting. M. Dahlan Al Barry menyatakan globalisasi menyebabkan perubahan atau peningkatan secara menyeluruh dari berbagai macam aspek kehidupan. Perubahan serta peningkatan yang terjadi secara cepat pada berbagai aspek kehidupan menuntut setiap individu untuk memiliki kemampuan intelektual pada level tertentu guna memenuhi standard yang diharapkan. Globalisasi yang seringkali mengaplikasikan hukum rimba dimana pihak terkuat akan keluar sebagai pemenangnya mensyaratkan kemampuan tersebut sebagai harga mati. Intelektualitas yang dimiliki diharapkan membuat individu memiliki kapablitas untuk bersaing guna menjawab tantangan globalisasi ini.
Kemampuan intelektual dalam era globalisasi ini haruslah dimaknai secara utuh dan holistik. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan ini dalam setiap aspek kehidupan sehingga manusia tersebut mampu untuk menjawab segala tantangan lingkungan yang berkembang setiap saat.
Salah satu aspek kehidupan yang menjadi tantangan globalisasi bagi generasi muda ialah romansa. Romansa diartikan sebagai sebuah situasi dimana terpautnya dua hati insan manusia. Situasi ini pernah dialami oleh hampir seluruh umat manusia di muka bumi. Dalam era globalisasi dimana teknologi informasi menjadi semakin canggih, jarak dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Namun sayangnya, situasi tersebut malah membuat romansa seringkali salah kaprah. Kemajuan teknologi informasi seringkali tidak diimbangi oleh kemampuan intelektual yang memadai dari para pelakunya. Akibatnya, ekses negatiflah yang seringkali muncul.
Perlunya intelektualitas dalam romansa di era globalisasi menjadi kunci kesuksesan setiap pasangan. Kemampuan mengolah kemajuan teknologi dapat menjadikan setiap pasangan semakin erat dan memahami satu sama lain. Kemampuan memilih secara rasional dan penuh pertimbangan menjadikan setiap pasangan dapat menentukan yang terbaik bagi hubungannya. Permasalahan yang timbul dalam perjalanan suatu hubungan membutuhkan solusi cerdas sehingga segala permasalahan justru dapat membuat kasih sayang semakin rekat.
Akhirnya semua kembali kepada kita sebagai pelaku romansa di era globalisasi. Cinta membutuhkan intelektualitas dan intelektualitas akan menghasilkan cinta sekokoh karang.
 -IR gifts for me 130613 <3 -

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top