tentang pak habibie

hari itu 17 Maret 2011, jam 9 - 12 siang, kampus saya di datengin sama pak habibie. oke. udah kenal sama pak habibie semua kan? kalo belom. silahkan pergi ke laut dan hanyutkan diri kamu disana. karena dunia gak akan bisa menolerir tingkat ke-ansosan (anti sosial / orang gagap pergaulan *halah) kamu. ;p
dan ada urusan apa mantan presiden ketiga itu ke kampus saya? ternyata ada seminar yang bertemakan "teknologi dan demokrasi"
tapinya saya males nyeritain perkataan pak habibie mengenai teknologi atau demokrasi. soalnya pembicaraan tersebut pasti bisa dibaca di website lain.
yang mau saya share adalah mengenai curcol beliau, terkait keadaannya pasca meninggalnya ibu Ainun Habibie. ya. hmm. mulai dari mana? dari hatimu? ah jayus.

Hebatnya adalah cukup dengan ngeliat seminar dan kita bisa tau seberapa besar cinta pak habibie ke bu ainun dan sebaliknya. kenapa? karena seperti apa yang selalu saya yakini: 
ketulusan bisa menembus ruang dan waktu. maka ketulusan pasti bisa dirasakan oleh semua mahluk
ketulusan macam apa yang lahir dari mereka? ketulusan cinta *ngelap air mata haru
yaya saya tau istilah "ketulusan cinta" terlalu hmm membuat merinding, tapi ya memang itulah adanya.
ketulusan cinta antara pak habibie dan bu ainun begitu besar pancarannya, sampai-sampai saya yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah ataupun kerabat dengan mereka, bisa merasakannya. ketulusan cinta itu begitu kuat, hangat dan sederhana dengan takaran yang sangat ideal. dan efeknya mereka terlihat bisa saling menjaga, walaupun bu ainun sudah tiada, tapi cinta bu ainun tetep tinggal dan slalu menjaga pak habibie. itulah yang saya tangkap dan kagumi :')

trus pak habibie juga sempat bacain puisi yang beliau tulis untuk ibu ainun

Ibu Ainun Habibie. 
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE


SO SWEETT banget ya. 
eh eh. saya juga mo numpang nyelipin doa boleh gak?
boleh dong, ini kan blog saya. suka-suka saya lah :p
ya. saya cuma ingin nyelipin doa sederhana, tolong diaminin ya x3
ya Allah berikanlah pendamping hidup di dunia dan akhirat yang cintanya minimal seperti cinta pak habibie ke bu ainun. berikanlah kesempatan untuk merasakan cinta yang setulus dan sedalam itu. Amiiin 
hehe. smoga yang ngaminin juga merasakannya. amiiin.
ah iya puisi diatas diambil dari blog ini (makasih udah boleh nyalin. hehe) :

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top