Bijaksana

Saat masih kecil dulu, aku suka berandai-andai. Jika dewasa nanti aku akan begini dan begitu
Seiring perjalanan waktu dan saat benar-benar menjadi dewasa aku memahami bahwa sesungguhnya waktu yang benar-benar kita punya hanyalah saat ini.

Masa depan adalah sesuatu yang belum pasti dan apa yang membuatnya lebih pasti tentunya merupakan ikhtiar di masa kini
Masa lalu adalah momen yang telah lewat, kita bisa belajar banyak darinya. Tapi keberhasilan dan kegagalan di masa ini atau masa yang akan datang lebih tergantung pada masa kini bukan masa lalu.

Ada momen dimana aku berpikir jika aku tidak segera sukses, aku akan menyesal karena misalnya orang-orang yang ingin aku bahagiakan belum tentu masih ada pada saat aku sukses.
Sehingga pemikiran semacam ini bisa jadi motivasi sekaligus pressure pada saat yang sama.

Hingga akhirnya aku menyadari,
Menjadi bijaksana itu tentang bagaimana aku bisa memahami keadaan saat ini sambil berikhtiar yang terbaik semampunya. Semampunya? ya semampunya aja, seiring perjalanan waktu kemampuan kita akan bertambah terus. 

Jadi, bolehlah mikir tentang masa depan dan masa lalu, tapi porsinya jangan pernah sebesar memaknai masa kini.

Semua hal butuh waktu, butuh proses
Maka menjadi bijaksana juga berarti berikhtiar sambil bersabar dalam kesyukuran bukan sambil sering-sering khawatir dan menaksir berbagai skenario.
Toh sebagai orang beriman, kita yakin udah ada Yang Maha Mengatur skenario terbaik untuk kita semua.

Mungkin orang yang paling sering bahagia di dunia ini adalah orang yang bijaksana? ;D 

 
   
Ini contoh kebahagiaan sederhana karena bisa enjoy restauran yang full bunga2 cantik. Alhamdulillah. Mudah2an sering2 ketempat kayak gini lagi ;D

Venue: The Forest, Hanoi
Difoto oleh: Marina

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top